Bersimbah Darah
Rabu, 03 April 2013
0
komentar
Read: bilal revolusi
12 maret 2013.
Sebenarnya tulisan ini masih ada sangkut pautnya dengan kejadian minggu kemarin, dimana sebuah kecelakaan berdarah terjadi tepat didepan masjid Jami Ambon. Lelaki yang kepalanya melelehkan darah yang bercucuran berwarna merah pekat begitu mengerikan. Pasalnya sepeda motor yang dibawa seorang pengendara ugal-ugalan menabrak pejalan kaki yang hendak menyemberang. Yang bikin kesal adalah si pengendara sok ninggalin TKP, pura-pura tidak tahu apa-apa [mungkin dikepalanya lari dari tanggung jawab adalah jawaban, berarti dia pengecut banget donk, ganti kelamin aja bung, hehehe sorry-sorry emosian nih].untung sebuah bejak yang parkir di samping masjid jami bisa menghalangi pengemudi ugal-ugalan itu. syukur si tersangka langsung diamankan sama polisi, tapi yang nampak dari penglihatan saya si tersangka kayaknya kenal deh dengan “opnum” polisi tersebut, nyatanya saat digelandang ke mobil polisi itu—si tersangka masih tebar senyam-senyum. Belum lagi Nih polisi langsung keluarin pistol kayak difilm-film koboy jaman dulu. Sambil ancungin pistol-nya si tersangka berlenggang masuk mobil tanpa dikawal polisi, kayaknya mereka saling kenal deh.
Well, ada
juga yang lain. Tadi saat sebelum pulang dari rumahnya Rizky Alba sofyan—alba
[panggilan akrabnya] bilang kalau di ambon itu perlu yang namanya kereta layang.
Tujuannya kurangin macet dan tabrakan. Dan saat pulang dari rumahnya pun saya
numpang dimotornya abang semi, beliau pun mengatakan bahwa di ambon tiap hari
selalu terjadi kecelakaan bermotor. Dan menurut penuturan abang semi ini,
kebanyakan yang membawa motor dan kecelakaan adalah anak muda. Saya jadi
kepikiran, apakah harus segitu Ambon yang kecil ini perlu yang namanya kereta? Tujuannya ya,
seperti Alba katakan: kurangin macet dan tabrakan. Tapi bagi saya pribadi itu
bukan solusi juga sih, tapi kurangi saja kendaraan di Ambon dan perketet
peraturan untuk pengedara. Kalau yang bawa motornya nggak punya SIM alias masih
bocah ingusan, ya tahan saja motornya plus naik keranah hukum [biar kapok].
Anak muda
dan gengsi.
Seperti yang
abang semi katakan bahwa yang cerderung melakukan kecelakaan dijalan raya
adalah anak muda. Saya melihatnya jiwa anak muda itu kayak drum yang gatal
kalau nggak dipukul sama drummer. Mereka para anak muda ingusan yang baru SMA
terkadang begitu angkuh saat ada dijalan raya. Nggak salah kalau kecelakaan
sering menimpah orang angkuh. Dunia jalan dan sepeda motor sudah menjadi sebuah
pop culture buat anak muda. Balap tak bisa dilepaskan dari gengsi saat
mengendara. Yah nama juga anak muda, seperti kata bang haji yang sekarang
mencalonkan diri sebagai Presiden Indonesia:
darah muda dara para remaja,
yang maunya senang sendiri,
kalau kalah
tak perduli iii
dara muda.”
Nabrak orang
hingga mati pun—bagi anak muda bukan masalah.
Yang jadi masalah kalau nggak bawa si kuda besi dijalan raya, Nggak bisa
balap, nggak punya motor, nggak punya gebetan yang bisa digonjengin, itu yang
menjadi masalah buat anak muda. Cemen banget yah kalau melihat mental kerupuk
kaum muda hari ini yang yahhhh masih ingisan banget.
Belajar
dari si pembalap hebat.
Nah, sub
judul terakhir ini saya mau menunjukkan bahwa jadi pembalap itu sah-sah saja.
Tapi perlu juga tanggung jawab dan care juga dengan pengendara lain. Liat tuh,
om valentine rossi. Semua orang tahu gimana “garang-nya” the doctor ini saat
dipertandingan motorGP. Berkali-kali megang juara mororGP bukanlah hal yang
mudah. Tapi saya nggak pernah tuh, om valentino sampai nabrak orang hingga
mati. Nggak ugal-ugalan dan nggak tanggung jawab dengan perbuatan-nya. Itulah
yang bikin anak muda yang ingusan itu perlu belajar banyak dari om Valentino
Rossi.
Selain om valentine Rossi memberikan contoh
berkendaraan yang baik. Ia pun sering kali menegur temannya kalau buatkesalahan
dalam berkendaraan. Lahat bagaimana saat Alm somincali mengambil tikungan dan
sangat berbahaya buat Lorenzo. Tentu saja Lorenzo marah.. begitu pula saat Dani
Pedrosa kecelakaan gara-gara tabrakan dengan Alm simoncali. Wajar saja dia
marah. Bentuk teguran dari sesama pengenara ditunjukan oleh valentine Rossi
saat di wawancara. Ia nggaak setuju dengan apa yang dibuat simoncali, padahal
kalau mau dibilang simon dan Rossi itu sahabatan lho. Tapi kalau teman buat
kesalahan, ia mesti di ingatkan bukan?.[]
0 komentar:
Posting Komentar