dan dunia telah berubah

Posted by bilal Sabtu, 14 Desember 2013 0 komentar
"Dan dunia telah berubah" 
Writer: bilal revolusi

catatan harian blogger kurang ajar!
Ambon, 12 11 13, pukul satu dini hari.

Aku tak bisa menutup mata untuk tidur malam ini. maka aku pun menulis untuk mengisi ke kosongan malam yang telah beranjak pagi hari... tadi, saat aku silahturahmi ke rumah Alba, ada topik pembahasan yang kami bahas sebelum langkah kaki-ku beranjak pulang. ia kabarnya telah berpikir bahwa untuk menjadi seorang yang bisa bertahan hidup di dunia ini yang perlu untuk dilakukan adalah menjadi pengusaha, begitu kira-kira yang dikatakan Alba. aku hanya terdiam dalam lamunanku akan sebuah mimpi ku untuk jalan-jalan dari hasil menjadi pengusaha. mungkin ia benar, bahwa ide di dalam kepala ku ini sangatlah berlimpah__dan sangking berlimpah itulah akupun tak fokus untuk memilih satu saja yang aku gunakan sebagai "Transportasi" menuju mimpi ku itu.

aku berkata padanya,  bahwa aku mengimpikan untuk menjadi penulis yang punya penerbitan sendiri, punya bimbingan belajar dan lain-lain. namun, aku tersadarkan bahwa semua keinginan itu hanya menjadi khayalan yang mungkin saja tak akan pernah bisa terwujukan. Alba benar, Aku terlalu tidak fokus dengan satu pekerjaan.

dan mungkin waktu yang telah banyak mengajarkan kita, aku dan Alba untuk menjadi manusia yang semestinya menyadari akan dunia yang telah mulai masuk masa uzurnya. terutama orang tua kita. sekarang tinggal kita yang menjalani proses yang tersisa ini. Alba dengan khayalannya, aku dengan khayalan ku. aku masih teramat ingat akan kisah kisata semasa kecil dulu yang suka sekali bermain dan menggambar. namun itu dulu, cerita masa kanak-kanak dan ingusan, kini berbeda. kita sudah tak lagi bertelanjang kaki untuk bermain di luar rumah, kita sudah tak lagi tertawa ala masa kecil dulu. dua telah berubah, dan kita dipaksa untuk menyedari akan waktu yang melesat bak peluru. yang mengajari kita dua hal: MAKAN atau Mati.

Alba dalam kerangka berpikirnya, ia menggambarkan bahwa kita semestinya menjadi manusia yang menengah ke-atas. agar tidak menyusahkan orang lain dan membahagiakan orang di sekitar kita. aku sangat setuju dengan kerangka berpikirnya, namun bagiku Rezeky Allah itu berupa pemberian yang tidak disangka-sangka. boleh saja kita menjadi seorang milioner, namun taukah bahwa bermiliyar-miliyar orang di dunia ini sedang mengalami perang akbar yang panjang yakni mencari nafkah. bahkan tak perduli dengan persoalan Halal atau Haram. dan satu dari rahasia bumi adalah sekuat apapun kita berusaha dan kelak kita telah menjadi seorang yang kaya, tak ada yang bisa menjamin bahwa kita dengan kekayaan yang kita miliki membawa sebahagiaan! bukankah betapa banyak orang di negeri ini memiliki sumber-sumber nafkah yang bahkan tuju turunan pun tak akan mungkin melarat tapi toh tetap saja godaan dunia telah melalaikannya untuk sadar bahwa hidup kita ini hanya sementara dan tak mungkin abadi.[]

0 komentar:

Posting Komentar