Saya butuh motivasi
Jumat, 18 Oktober 2013
0
komentar

Writer: bilal revolusi
[catatan harian blogger kurang ajar]
Ambon, 31 08 2013.
"demi masa. sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi. kecuali bagi mereka yang beriman dan mengerjakan amal saleh, dan saling menasehati agar mereka mentaati kebenaran, dan saling menasehati agar tetap sabar." - Al Ashr (103) : 1-3
saling memberikan motivasi
adalah cara paling ampuh untuk menambah daya gedor dalam hidup, bayangkan bila
ada manusia yang tidak punya motivasi dalam hidupnya, yang terjadi adalah
hari-hari yang dilaluinya seolah kehidupan tanpa warna, hampa dan tak punya
daya hidup sedikitpun. namun bandingkan dengan mereka yang dalam hidupnya
memiliki daya gedor yang kuat, yang terjadi adalah hari-harinya penuh dengan
semangat, warna dan juga senyum kegembiraan.
ada sebuah kisah menarik
tentang demotivasi. alkisah, di sebuah hutan belantara hiduplah kawanan katak
yang sangat banyak, disana ada sebuah menera yang sangat tinggi. terdapat
sebuah perlombaan maraton, yakni mendaki merana yang tinggi itu, semua katak
bersemangat untuk mencapai puncak menara, mereka saling jelek-menjelekkan satu
sama lain untuk membuat lawannya kalah: "kamu nggak mungkin bisa sampai ke
sana" kata seekor katak pada teman-temannya, "kamu tuh yang nggak
mungkin" yang lain menimpali.
dan tak lama perlombaan pun
dimulia. rombongan katak itu melompat-lompat melewati halangan dan rintangan di
depan mereka, sungai, batu-batu terjal, becek dan juga jalan yang berliku serta
tentunya mendaki menara yang tinggi itu. satu demi satu katak gagal dan
menyerah sebelum sampai keatas menara. karena gagal, katak yang satu mengataka
pada katak yang lain: "sudahlah, kamu tak mungkin bisa sampai keatas sana,
lah wong saya saja sudah capek, toh ini cuma permainan biasa" yang lainnya
pun tak mau kalah mengatakan: "iya, ini cuma maraton doang, yang sampai
keatas pun belum tentu bisa sampai!". maka mereka yang mendengar pun
karena capek akhirnya menyerah, satu persatu akhirnya merenyerah tanpa harus
lagi melangkah. setiap yang menyerah mengatakan pada yang didepan untuk
menyerah sama seperti mereka yang lainnya. dan tibalah saat menara itu terlihat
di depan mata, tinggal beberepa ekor katak saja yang siap untuk naik, namun
lagi-lagi katak yang telah gagal mengatakan bahwa menara itu terlalu tinggi dan
tenaga kalian sudah sangat lemah, mana mungkin bisa sampai kepuncak,
paling-paling kalian akan jatuh saat di atas karena telah kehabisan tenaga.
maka katak yang siap untuk naikpun berguguran, tinggal seekor katak kecil yang
dari semula tidak pernah di perhitungkan. ia terus naik seekor saja, terus dan
terus, katak-katak yang lain berteriak-teriak agar ia pun turun dari menara
yang tinggi itu, yang lainnya malah ada yang ketakutan kalau-kalau si katak
kecil itu sampai terjatuh, bisa di pastikan tubuhnya hancur dan seisi perutnya
akan keluar sangking tingginya saat jatuh. namun, dengan kesabaran meski perlahan-lahan
dan waktu mulai sore, sang surya mulai masuk keperaduan, tetap saja si katak
itu terus naik dengan lompatan-lompatannya yang kecil itu. sampailah ia diujung
menara yang tertinggi. semua katak tercengang dengan si katak kecil itu,
sebagian dari mereka kaget tak percaya, mana mungkin katak dengan postur kecil
itu bisa sampai keatas! sedangkan mereka yang badannya besar-besar saja gagal
kesana.
selidik punya selidik,
ternyata katak kecil yang tidak di perhitungkan itu adalah katak tuli. ia
beruntung diberikan pendengaran yang kurang, sehingga saat para katak yang lain
memberikan demotivasi kepada katak lain, ia tak mendengarnya, yang ada dalam
pikirannya adalah tujuan besar dalam hidupnya, motivasinya adalah sampai
kepunjak menara, itu saja.
nah, apa yang bisa kita
petik dari pelajaran katak kecil itu?.... tentu anda sekalian bisa dengaan
bijak mengambil pelajaran yang tersimpan dari cerita di atas. sekarang
bandingkan orang yang termotivasi untuk berbuat kebaikan dengan orang yang
tidak memiliki motivasi [demotivasi] dalam mengarungi hidup ini. tantu kita
sudah bisa menebak apa yang akan terjadi bukan?.
hal yang sama pun
digambarkan oleh Al qur'an [103:1-3] bahwa sanya manusia itu dalam keadaan yang
merugi, kecuali bagi meraka yang beriman dan menyerjakan amal saleh dan saling
memberi nasehat untuk kebaikan dan kesabaran. sekarang tinggal kita yang siap
atau tidak untuk maraton dalam hidup ini, berlari untuk mencapai tujuan kita,
yakni mendapatkan ridho Allah dan tuntunya: surganya, caranya gimana? tuntu
kita tak perlu menjadi tuli kah! seperti halnya katak kecil itu, cukup dengan
mengerjakan kebaikan dan amal saleh sudah bisa membawa kita untuk mencapai
punjak maraton kita, iya akan??? Dan kita pun haruslah sadar bahwa halangan dan
rintangan yang mengadang kita saat maraton bukanlah perkara gampang namun bukan
pula sebuah hal yang membuat kita mesti gagal untuk mencapai keinginan kita
yang membuat kita ikut untuk maraton. []
@bilalrevolusi.blogspot.com
#catatan harian kecil
0 komentar:
Posting Komentar