STUNTING DAN SERIBU HARI PERTAMA KELAHIRAN

Posted by bilal Minggu, 12 Agustus 2018 0 komentar
Bila Chairil Anwar ingin hidup seribu tahun lagi, Stunting (Kekurangan gizi) adalah alasan mengapa  hidup seribu hari pertama kehidupan jauh lebih penting lagi dari semua itu. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis hingga anak lebih pendek untuk usianya. (Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal kehidupan setelah lahir, tetapi baru tampak setelah anak usia 2 tahun).

 Kukurangan gizi inilah, menjadikan banyak dari kita ada yang mengalami daya tumbuh tubuh yang tumbuh tidak maksimal, ia bisa menjadi pendek, kerdil dan semisalnya. Stunting barangkali tak begitu dirisaukan dan tidak begitu dipedulikan oleh kita, namun di negara-negara maju Stunting adalah penyakit tak menular. Dan seperti penyakit tak menular, kita pun bisa mengobatinya.Itu sebabnya, dalam acara Flash Blogging: "GERMAS Dalam penurunan prevalensi stunting" yang dilakuan di Ambon, 13 Agustus 2018, dipaparkan oleh Kadis Kesehatan Provinsi Maluku, Ibu Rosdiana, bahwa faktor Stunting merupakan faktor Multidimensi untuk menanggulangi Stunting antara lain:

1. Praktek pengasuhan yang baik. Di mana, bayi diberikan Asi eklusif selama 6 bulan. Dalam catatan Ibu Ros, Air Susu pertama yang keluar saat seorang Ibu melahirkan adalah protein paling baik yang disebut Kolestrum.
2. Terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC-Ante Natal Care, Post Natal dan pembelajaran dini yang berkualitas. Di mana, pemeriksaan kesehatan baik sebelum kehamilan dan setelah kehamilan.
3. Kurangnya akses makanan gizi terutama buah
4. Kurangnya Akses air bersih. Istilah cuci tangan sebelum makan dan kebutahan terhadap air bagi itu hamil sangatlah perlu diperhatikan.

Sehingga, Ihwal Stunting tersebut sangat Multidimensi. Dari mengetahui faktor tersebutlah, rasanya kita bisa mengatasi Stunting dan dapat hidup lebih baik dari seribu hari pertama keliahiran

The Dark

Posted by bilal Jumat, 31 Oktober 2014 0 komentar
"The Dark" 
writer: muhammad ali
Ambon 31 oktober 2014 

jikalau kalian pernah menoton film Darknes Falls, maka ada satu tokoh yang mengingatkan saya akan diri saya yang dulunya takut pada kegelapan, Maikhel ada tokoh tersebut, sosok anak kecil yang sangat ketakutan dengan gelapnya malam. saya pun demikian. saya takut pada cahaya lampu bila dipadamkan. inilah yang saya rasa bila lampu dikamar dipadamkan:



1. nafas tersengal, tiba-tiba sesak nafas
2. mengkhayal akan sosok yang menyeramkan dibalik gelapnya kamar
3. takut tiba-tiba orang disekitar menghilang saat lampu kembali dinyalakan
4. memiliki anggapan bahwa gelap sama persisi dengan situasi di dalam kuburan

namun, kelamaan rasa takut itu mulai sirnah dari pikiran. sekarang di usia saya yang 23 tahun semenjak tulisan ini saya buat, saya sudah menikmati gelap. bahkan saya akan selalu tidur dalam keadaan gelap.
bagaimana dengan Anda? []


@writer: muhammad ali I bilalrevolusi.blogspot.com I 31 oktober 2014.
 
 

RepublikTwitter

Posted by bilal 0 komentar
Republik Twitter 

inilah film yang menurut saya sangat menarik. film ini sudah cukup menggambarkan bagaimana peranan jempol dapat memainkan isu. seperti kata mas belo "kerusuhan-kerusuhan di dunia, bermulanya dari ini: dari Twitter" dan benar saja, media sosial memang dapat mengendalikan isu, saya memang sudah tidak begitu percaya lagi dengan TV. pilihan saya mungkin jatuh pada media alternatif, semacam blog dan web.

saya tidak bermaksud untuk mereview film yang menarik ini. tapi saya hendak melihat dunia dari kacamata film berjudul Republik twitter. []

masih kalah

Posted by bilal 0 komentar
"masih kalah" 
writer: muhammad ali
20 oktober 2014

saya nampaknya masih kalah dengan Lupus yang muda, rajin sholah dan suka menolong sesama, saya masih kalah segalanya dibanding Lupus. itulah penggambaran yang dapat saya tangkap sekilas setelah menonton film Lupus. dan akhirnya menyadarkan saya bahwa seorang Muhammad ali, bukanlah orang baik! melainkan orang yang masih belajar menjadi baik. saya seringkali menggaungkan selogan itu: belajar menjadi baik. dan entah mengapa saya suka dengan selogan tersebut. bagi saya Lupus dan selogan kebaikan itu merupakan simbolisme apa yang dinamakan atau lebih tepatnya__dekat dengan kebenaran.



dari dulu hingga sekarang, tak banyak yang berubah dari diri saya. tapi yang saya rasa atas perubahan yang funfamental dari dalam diri saya adalah makin jauh dari siraman rohani. entahlah apakah ini hanya sekedar merasakan ataukah tidak, tapi saya merasakan siraman rohani yang dahulu menggebu-begu kini kian redup. semangat saya akan ilmu agama kianhari makin tak seksi lagi, saya lantas teringat istilah islamnya: Futur. saya yang dulunya suka dengan segala yang berbau agama, kini malah menghindar. saya yang suka sholah kini makin jarang sholah. ada yang salah. memang benar ada yang salah dengan sikap dan pikiran saya. hal fundamental berupa sholah, memang mesti kembali dihidupkan, kembali ditegakkan, kembali dibangkitkan. saya ingin menziarahi diri saya kembali kalau boleh meminjam istilah Arifin Budiman. saya ingin kembali menjadi muhammad ali yang dulu yang serba apa adanya tanpa muluk-muluk, muhammad ali yang sopan-santun, muhammad ali yang humoris dan suka bertegursapa. ya Allah, kemana muhammad ali itu.

simbolisme kebaikan

inilah yang menampar-nampar wajah saya, Lupus dengan kebaikan di dalam dirinya sendiri mencerminkan betapa menjadi manusia penuh kebaikan itu sangat indah. saya mengingnkannya, menjadi manusia yang dalam istilah islam, rahmat bagi alam semesta. dan islam adalah simbolisme kebaikan dan kebenaran itu. ia bukan hanya baik tapi juga benar. Lupus mengajarkan saya akan hal tersebut. bola et labora merupakan imbas yang dapat kita lihat dari kebaikan. saya yakin semua agama menyakininya. seperti halnya Alaksander yang agung, yang juga bekerja dengan melakukan penaklukan namun tetap berdoa pada bulan. begitu pula dengan yang lainnya. cara-cara mereka adalah cara-cara yang baik, tapi belum tentu benar.


maka yang pertama yang mesti diubah untuk sampai pada kebaikan dan kebenaran itu adalah mengubah konsep hidup. mulai lagi, sholah dengan tujuan penghambaan pada yang maha cinta, yang menghidupkan dan menatikan jiwa, yang melumpuhkan dan menyehatkan raga, yang bersembinyi dibalik doa, yang muncul saat terjepit lewat seribu tangan penolong. kembali lagi mengbah itu. dan mungkiin saja belajar untuk menjadi baik tak mungkin cukup hanya dalam hitungan tahun, tapi ia akan selalu ada dan dibutuhkan hingga akhir hayat, itulah yang islam sebutkan: belajar dari dalam rahim hingga akhir hayat. []
 

 

merajut mimpi

Posted by bilal Kamis, 23 Oktober 2014 0 komentar
"Merajut Mimpi" 
 Writer: muhammad ali

19 oktober 2014

bagi sebagaian orang yang percaya akan kekuatan mimpi. maka mimpi ibarat api kehidupan dan alasan mengapa ia mesti ada dan tetap hidup. mimpi menjadikan yang mati kembali hidup, yang kalah kembali bangkit dan yang sedang sangat terpuruk kembali menatap bumi ini dengan semangat seribu lebih kuat dari sebelumnya. itulah alasan mengapa kekuatan mimpi dan impian itu mestilah ada.



seperti halnya malam ini, saya telah menghabiskan dua film sekaligus guna menghidupkan kembali semangat 'Api' mimpi saya yang mulai terlihat kendor. film bagi saya adalah salah satu cara penyemangat untuk kembali bangkit. bukankah film dibuat untuk tujuan demikan: membantu memberikan virus harapan?.
saya mesti berterima kasih untuk dua judul Film ini, pertama untuk Sang Pemimpi dan yang kedua untuk 5 Cm yang sudah menemani malam senin saya yang sepi. Arai dan Ikal yang membuat saya makin yakin bahwa mimpi itu memang tak mudah untuk digapai, Sorbone-Francis hanya sekedar kuliah disana dan merasakan almamater membuat dua bocah ingusan dari belitung-Sumatera ini rela hijroh ke tanah Jawa untuk menapaki satu tangga menuju mimpinya itu. dan begitu pula dengan lima sekawan dalam debut 5Cm yang mengajarkan saya bahwa mendaki mahamaru bukan hanya persoalan perbekalan yang cukup tapi juga mental dan tekat yang mesti selalau dihembuskan agar menjadi palu godam yang kuat menghantam tembok mimpi. 

ah, saya benar-benar terbuai dengan film-film ini, saya benar-benar bersemangat buat menatap matahari besok pagi. seperti kata zafran dalam 5Cm: bawalah mimpi-mimpi mu itu kemanapun kau pergi!.
Kau berikutnya Yogja []