terima kasih
Jumat, 12 Juli 2013
0
komentar
"terima kasih "
Read: Muhammad ali
ingatan akan kisah SMA mungkin paling manis untuk kita semua, dan itu udah pasti. cuma gimana kita menyingkapi hal tersebutlah yang menentukan apakah dunia kala SMA itu indah ataukah punya bekas yang buruk untuk kita. saya masih mengingat bagaimana tiga saudara saya berada di satu kelas. Risda niati kiat, Meylani amin liem dan Fitri iman sari Tuhulele, adalah tiga orang saudara saya di kelas satu lapan.
Read: Muhammad ali
ingatan akan kisah SMA mungkin paling manis untuk kita semua, dan itu udah pasti. cuma gimana kita menyingkapi hal tersebutlah yang menentukan apakah dunia kala SMA itu indah ataukah punya bekas yang buruk untuk kita. saya masih mengingat bagaimana tiga saudara saya berada di satu kelas. Risda niati kiat, Meylani amin liem dan Fitri iman sari Tuhulele, adalah tiga orang saudara saya di kelas satu lapan.
yupss, kelas itulah tangga
awal saya untuk menggapai mimpi-mimpi yang siap di rangkai--bak sebuah pazzel
kehidupan yang mesti untuk di susun. saya beruntung punya saudara-saudara
perempuan di kelas, meski nggak bisa di tampik bahwa terkadang saya merasa
miris dan minder kala melihat mereka dengan teman-teman-nya di kalas. saya
kayak merasa berkasta rendah, terlebih lagi, sifat pemalu saya yang sudah cukup
untuk membuah gap antara saya saya dan mereka kian jauh. saat mereka mengenakan
handphone dan memainkan-nya, untuk mendekat dan minta diajari saja saya sudah
terhalang oleh anggapan moderent. sehingga, pilihan teman-teman saya adalah
mereka-mereka yang miskin dan termarjinalkan di kelas, mislalnya husen, herman
talib dan yang lain. beruntung karena suka sholat, ternyata dapat teman yang
juga rajin sholat semacam Arhy taufan dacing puetra. namun, diantara semuanya,
tiga saudara saya itu tergolong anak-anak yang sangat cerdas, punya nama besar
yang membuat mereka mudah terkenal, dan tentunya meraka pun punya orang tua
yang kaya. berbanding terbalik dengan
saya, bodoh, kere dan suka bikin onar. misalnya saya pernah diketawakan didepan
kelas karena make pin di saku celana belakang, padahal waktu itu saya cuma
menutupi sobekan yang berada tepat di belakang celana saya. saya juga sempat
dimarah-marahi oleh wali kelas karena masuk ke kelas telat, dan kalau di
pikir-pikir saya cuma sholat dzuhur di masjid-- yang sholatnya beberapa detik
lebih lambat, sehingga amblaslah saya, namun saya cukup beruntung punya saudara
yang waktu itu membela saya. wah... thaks sari, risda dan mey. [sorry baru kali
ini saya ucapin terimah kasih].
itulah beruntungnya punya
saudara di kelas, bisa membela kita yang siap di hardik dari roda kehidupan.
***
sekarang, ketiga saudara
saya itu nampaknya bernasip tak jauh dari roda-roda kehidupan yang sudah
dikodratkan pada pundak mereka masing-masing. Ridsa kerja di kantor Hukum dan
Ham, Mey kuliah di fakultas Hukum, Sari terbang kejakarta dan kabarnya kuliah
disana. saya alhamdulillah kuliah di program study sejarah. [] Read: muhammad ali l terima kasih l
bilalrevolusi.blogspot.com l Ambon 9 juli 2013
0 komentar:
Posting Komentar