tak religi tapi fanatik

Posted by bilal Minggu, 08 April 2012 0 komentar
sabat muda. kali ini saya mau ngobrol soal karakteristik orang ambon. banyak yang bilang bahwa orang ambon itu, baik meski kulitnya hitam, dan lain sebagainya. namun, kali ini saya tidak akan membahas tentang sikap orang ambon yang model seperti itu. tapi lebih tinggi lagi. yaitu tentang karakter fanatisme orang ambon yang terkadang cukup berlebih apalagi kalau bukan, agama!

suatu hari saat ber-silahturahmi kerumah saudara saya di batu mereh. tanpa disangka. saya dan saudara saya terlibat sebuah perbincangan tentang sisi agama bagi orang ambon. soudara saya memeparkan bahwa orang ambon itu tidak religius tapi fanatiknya minta ampun. contoh kongkrit, banyak orang ambon yang tak tahu soal seluk-beluk agamanya. sejarah agamanya, sosok tokoh panutan agamanya yang membawa agama hingga pada pencerahan, bahkan lebih parahnya lagi, soal mandi bersih saja anak muda tidak tahu menahu, bukankah ini aneh? tapi di satu sisi, saat agamanya disinggung dalam skala yang cukup nyentil, dia akan marah bukan main. ada aksi bakar-membakar dan sentimen agama didengungkan. saya yang mendengar penuturan sobat sekalin saudara dekat saya ini cuman mendengar dan meresapi apa yang dikatannya. memang ada benar penuturannya, namun perlu pula diingat bahwa: sikap tak religiusnya orang ambon yang mudah terlena pada hal-hal yang sangat fatal dalam agama, misalnya: mabuk-mabukan, judi secara kolektif dan bangga berzina dikamar kos, adalah bentuk keterlenaan orang ambon yang mudah digoyahkan imannya dengan hal-hal busuk itu. lagi pula, masalah ini pun telah diingatkan oleh sosok nabi Muhammad SAW, bahwa agama itu bak batu bara yang digenggam. kemerosotan moral orang ambon, adalah dampak dari malasnya ia mencari ilmu, dan telah terjangkitnya mereka pada gaya hidup material yang sekulare.hal ini pun bukan hanya melanda orang ambon, tapi juga pada sebagain besar umat hari ini yang telah mengarah pada gaya hidup zaman purba.

munculnya fanatisme orang ambon, memberikan gambaran dari sisi lain yang seharusnya memberikan peluang untuk para kaum agamawan untuk mengajak orang ambon agar lebih dekat pada kasih tuhan. mengingatkan bahwa tuhan itu ada. namun, memang ada pula menjadi masalah. terutama mentalitas kaum agamawan yang cenderung tidak bergaul dengan kaum yang terkontaminasi Virus kemerosotan moral. banyak kaum agamawan yang lebih senang berkutat dengan ceramah-ceramah pada tempat-tempat ibadah, yang semua orang tahu bahwa berceramah di tempat-tempat tersebut mendapatkan uang. mungkin itu yang paling realistis menggambarkan kaum agamawan yang juga terkena penyakit akut ini. kaum yang seharusnya berceramah dengan tanpa imbalan karna ini adalah seruan agama, malah menjaual agama dengan harga yang murah [materi , misalnya]. dalam al qur'an masalah ini  telah diwanti-wanti.

 jadi, tak religi tapi fanatknya orang ambon, adalah masalah besar. perlu ada pembenahan untuk membangaun mentalitas yang sehat dan baik. bila orang ambon mengetahui masalah agama dengan baik, saya pikir aksi fanatisme itu akan hilang. karna agama bukan untuk alasan kekerasan. di bukan masalah politik yang harusnya dipolitisasikan untuk kepentingan golongan tertentu.

***
catatan untuk ambon dimasa mendatang. semoga tidak mudah terprovokasi dengan masalah sentimentil ini: agama. apalagi di manfaatkan untuk kepentingan politik. karna politik indonesia sekarang masih jauh dari kata bersih!.

0 komentar:

Posting Komentar