masih kalah

Posted by bilal Jumat, 31 Oktober 2014 0 komentar
"masih kalah" 
writer: muhammad ali
20 oktober 2014

saya nampaknya masih kalah dengan Lupus yang muda, rajin sholah dan suka menolong sesama, saya masih kalah segalanya dibanding Lupus. itulah penggambaran yang dapat saya tangkap sekilas setelah menonton film Lupus. dan akhirnya menyadarkan saya bahwa seorang Muhammad ali, bukanlah orang baik! melainkan orang yang masih belajar menjadi baik. saya seringkali menggaungkan selogan itu: belajar menjadi baik. dan entah mengapa saya suka dengan selogan tersebut. bagi saya Lupus dan selogan kebaikan itu merupakan simbolisme apa yang dinamakan atau lebih tepatnya__dekat dengan kebenaran.



dari dulu hingga sekarang, tak banyak yang berubah dari diri saya. tapi yang saya rasa atas perubahan yang funfamental dari dalam diri saya adalah makin jauh dari siraman rohani. entahlah apakah ini hanya sekedar merasakan ataukah tidak, tapi saya merasakan siraman rohani yang dahulu menggebu-begu kini kian redup. semangat saya akan ilmu agama kianhari makin tak seksi lagi, saya lantas teringat istilah islamnya: Futur. saya yang dulunya suka dengan segala yang berbau agama, kini malah menghindar. saya yang suka sholah kini makin jarang sholah. ada yang salah. memang benar ada yang salah dengan sikap dan pikiran saya. hal fundamental berupa sholah, memang mesti kembali dihidupkan, kembali ditegakkan, kembali dibangkitkan. saya ingin menziarahi diri saya kembali kalau boleh meminjam istilah Arifin Budiman. saya ingin kembali menjadi muhammad ali yang dulu yang serba apa adanya tanpa muluk-muluk, muhammad ali yang sopan-santun, muhammad ali yang humoris dan suka bertegursapa. ya Allah, kemana muhammad ali itu.

simbolisme kebaikan

inilah yang menampar-nampar wajah saya, Lupus dengan kebaikan di dalam dirinya sendiri mencerminkan betapa menjadi manusia penuh kebaikan itu sangat indah. saya mengingnkannya, menjadi manusia yang dalam istilah islam, rahmat bagi alam semesta. dan islam adalah simbolisme kebaikan dan kebenaran itu. ia bukan hanya baik tapi juga benar. Lupus mengajarkan saya akan hal tersebut. bola et labora merupakan imbas yang dapat kita lihat dari kebaikan. saya yakin semua agama menyakininya. seperti halnya Alaksander yang agung, yang juga bekerja dengan melakukan penaklukan namun tetap berdoa pada bulan. begitu pula dengan yang lainnya. cara-cara mereka adalah cara-cara yang baik, tapi belum tentu benar.


maka yang pertama yang mesti diubah untuk sampai pada kebaikan dan kebenaran itu adalah mengubah konsep hidup. mulai lagi, sholah dengan tujuan penghambaan pada yang maha cinta, yang menghidupkan dan menatikan jiwa, yang melumpuhkan dan menyehatkan raga, yang bersembinyi dibalik doa, yang muncul saat terjepit lewat seribu tangan penolong. kembali lagi mengbah itu. dan mungkiin saja belajar untuk menjadi baik tak mungkin cukup hanya dalam hitungan tahun, tapi ia akan selalu ada dan dibutuhkan hingga akhir hayat, itulah yang islam sebutkan: belajar dari dalam rahim hingga akhir hayat. []
 

 

0 komentar:

Posting Komentar