catatan harian kecil

dunia kanpus kadang menjenuhkan, membuat kita cepat bosan dan terkesan nggak kreatif karna yang mengajar [dosen-nya] udah tua-tua. saya pernah menghayal, andaikan para pengajar kita [dosen] bolehlah tua-tua namun dapat diajak bersantai ria, tentu dalam batasan yang sewajarnya. kebanyakan dosen tua memiliki watak yang cukup tua dan bahkan lebih tua caranya dalam mengajar. saya bisa meklumi hal itu, mengingat ilmu yang ia dapat pun dari leluhurnya yang sudah tua.

apa lagi saat kita berbicara sejarah, belajar sejarah dnegan dosen yang tua-tua sangat nggak enak, man. lelat dan terkesan nggak fosuk dengan matakuliah. ada beberapa tipikal dosen yang saya masukkkan dalam kategori dosen nggak kreatif. pertama: dosen tua yang pada saat mengajar sering lari-lari dari materi ajaran, waktunya terbuang dengan omong kosong [terutama curhat si dosen tentang masa lalunya ber-kuliah]. kedua: tipikal dosen tua nggak fokus yang cara mengajarnya menunggu umpan balik dari palajar [ini tipikal dosen tua nggak tahu diri].

emmm. dan yang paling membuat jengkel dan mampi membuat dinding hati kita penuh sesak adalah kalau seumpama nunggu hasil semester: nilai kita jeblok. palingan yang tertera di DNS matakuliah si dosen tua adalah: C [nilai paling tinggi], D [ nilai keberuntungan], dan E [nilai selamat anda sukses].