Be turis domestik
Jumat, 25 Januari 2013
0
komentar
Rudini tertunduk menyapu halaman masjid. Ia berkata padaku bahwa, sampah-sampah ini adalah dari turis domestic. Aku yang mendengar itu Cuma nyengir kuda. Aku tahu maksud sahabatku itu, ia menggunakan kata turis domestic untuk menunjukkan sifat penghuni kampung yang bertempat tinggal disekitar areal masjid. Memang benar, kata turis adalah para pelancong. Mereka hanya datang di satu tempat tanpa meperhatikan tempat tersebut untuk memakmurkannya. Mereka menggunakan tempat yang di kunjunginya sebagai tempat persinggahan belaka. Dan setelah mereka puas melihat-lihat, mereka pun pulang. Itulah nasip masjid-masjid hari ini. Kita terkadang menempetkan masjid layaknya tempat rekreasi, layaknya tempat wisata, layaknya tempat tamasya. Dan selaaknya tempat rekreasi, tempat tamasya dan tempat wisata, kita pun akan pergi meninggalkannya, meninggalkan tumpukan sampah yang bertebaran.
[Keep spirit my brother: rudini]
0 komentar:
Posting Komentar