“butuh ide”

Posted by bilal Jumat, 25 Januari 2013 0 komentar
“butuh ide”

Word: bila revolusi Saya memiliki uang Rp 100.000,- yang menjadi masalahnya adalah saya tidak tahu bagaimana mengelolah uang 100.000 ini?... saya bingung mau buat apa untuk memberanakkan uang , caranya bagaimana? Yups, masalah ide. Memang nggk bisa di sepelehkan. Banyak hal di dunia ini yang memang membutuhkan ide sebagai sumber inovasi. Lihat bagaimana bisnis berbasis ide mulai banyak di gulirkan oleh mereka-mereka yang bergerak di sector advertaising. Mereka butuh ide untuk mengilustrasikan sebuah karya. Baloho-baloho, pamflet, poster akan sangat terlihat membosankan bilamana tak ada ide yang mendongkraknya, tak ada coretan kreatif yang membuat gambar-gambar itu penuh warna. Nah, lalu bagaimana dengan saya? Saya lagi butuh ide untuk memperanak uang 100.000. konon menurut seorang penulis terkenal sekaliber Robert kiosaki, orang yang cerdas mengelola uang adalah orang yang lebih cenderung menjadi kaya ketimbang orang yang boros membelanjakan uang. Dan salah satu kriteria orang yang sukses mengelola uang adalah ia pandai untuk memperanakkan uang dari kantong sakunya menjadi lembaran-lembaran uang lagi, lagi dan lagi. Dari seratus ribu bisa beranak menjadi 1 juta. Lalu dari satu juta beranak lagi. Bisa di bayangkan bukan bagaimana kelipatannya?... Kalau membanding-bandingkan masalah kelibatan ini, saya jadi teringat dengan perkataan seorang ustad yang sering nongol di salah satu stasiun tv swasta setiap paginya. Lelaki itu sering mengatakan bahwa, bila kita ingin kaya raya-tinggal memperbaiki sholat fardu kita. Lalu hidupkan yang sunah, seperti duha, dan selalu sedekah. Sholat yang biasanya telat, perlu di ubah menjadi sering datang sebelum takbiratur ikhram, yang nggak pernah sholat berjama’ah-yuk sholat berjama’ah. Hitung dari tanggal pertama kita berubah sampai satu bulan, lalu lihat ada perubahan yang terjadi. Duh, pusing kalau sudah ngomongin soal duit dan beranakpinang!!! Kalau boleh memilih sih, saya pengen uang 100.000 ini nggak berkurang tapi bertambah. Di satu sisi belum ad aide yang membuat saya bergerak untuk membuat uang ini beranak. Ah, udah dulu deh ngomongin soal duit. Nanti saya bisa setres lagi. Mending nonton tv dulu lagi. “[dalam hati saya]: gimana caranya yah!!! 100.000x”

0 komentar:

Posting Komentar