You Are The Apple Of My Eye
Kamis, 28 Februari 2013
0
komentar
“You Are The Apple Of My Eye”)1
Read: bilal revolusi
Ambon, 26 februari 2013.
Saya harus katakan apalagi dengan
perasaan ini. Perasaan yang terkadang bermain layaknya rolercostre, yang turun dan naik. Apalagi saya baru tahu
bahwa ia telah putus dengan “sayang-nya”. Ada rasa senang bercampur sedih. Tak
tahu gejolak apa ini. Sejujurnya saya memang suka padanya, tapi yah sudahlah
mungkin ini tentang keberanian dan masalah lain. Saya cukup sadar kok.
Antara jarak saya dengan-nya yang cukup jauh. Saya orang miskin, untuk
menikmati kopi hitam saja—saya harus berpikir ratusan kali. Untuk membeli
cemilan di Hypermark saja, saya masih perlu pikir-pikir. Bukan apa-apa, tapi
berat di ongkos. Saya nggak punya uang sama sekali. Bayangkan hal semacam itu
saja saya tidak bisa. Apalagi untuk mengajaknya pergi jalan-jalan dan
makan-makan. Tentu sangat sulit!
Di hypermark, ia mengajak saya
untuk mengambil salah satu cemilan. Tapi saya tak enak hati untuk mengambilnya.
Saya takut berhutang budi. Cukuplah saja saya jalan-jalan dan melihatnya, itu
sudah membuat saya senang. Sama seperti di sekolah dulu, saya Cuma jadi seorang
pendiam dan hanya melihatnya dari bangku belakang. Dan memendam perasaan, tak
tahu kapan perasaan ini mesti di ungkapkan padanya!!!.
Ah, saya jadi melankolis lagi
nih, kalau bicara soal hati. Emmm, nampaknya suduh saatnya untuk sholat magrib
dan membersihkan diri dari prasangka. Yah, bukankah jodoh itu ditangan
Allah?... mungkin saja sekarang ia telah memiliki pengganti yang lain. Dan saya
perlu membesarkan hati, mengatakan pada diri saya sendiri:
“tenang. Kalau kamu masuk surga, kamu bisa mengajaknya tinggal di
istana mu diakhirat. Mengajaknya tinggal bersama, dan merajut cerita yang abadi
di sana. Jadi mengapa mesti takut bila tidak mendapatkannya didunia, toh diakhirat
bisa!!!”
***
Catatan kaki.
1. )1. You
Are The Apple Of My Eye, adalah film mandarin yang berceritakan kisah seorang
anak muda yang jatuh cinta pada seorang wanita, namun berujung cukup berbeda,
karena anak muda itu pada akhirnya tidak mendapatkan wanita yang diimpikannya.
0 komentar:
Posting Komentar