memukul setelah pergi

Posted by bilal Kamis, 28 Februari 2013 0 komentar
"memukul setelah pergi"
 read: bilal revolusi.

mungkin terlalu lama untuk mengucapkannya. atau malah sangat terlambat untuk mengutarakannya. 

hari ini, saat awan-awan hitam menutupi kota ambon--saya percaya bahwa, lelaki yang sempat mengabadi di masa saya sekolah dulu, kini sedang berdiri didepan para murid-muridnya yang baru. mengajarkan bahasa inggris dengan caranya, bukan cara orang lain

saya suka bagaimana lelaki yanag bernama panjang; Irwan Taher Manggala, ini menjadi seorang stand up komedi di depan para siswa. saya cukup beruntung bisa masuk MTSN batu merah-ambon. lewat tangan dinginya yang luar biasa. membuat saya percaya bahwa dunia ini terlalu sempit untuk orang besar. dunia ini terlalu indah bila kita hanya memikirkan tak ada tempat untuk belajar. nyatanya, saat gelombang tsunami meratakan banda aceh, beliau melakukan aksi untuk menunjukkan rasa simpatik terhadap aceh. padahal, betapa mengerikkan kondisi ambon- yang baru sembuh dari sakit [baca: konfik sosial]. kita di ajak untuk merasakan apa yang saudara-saudara kita di tempat lain merasakan. dengan apa?... tentu dengan membuat anak-anak trauma pasca bencana, kembali bisa tersenyum. beliau menggunakan alat yang tak terpakai lagi menjadi objek permainan.



satu lagi yang membuat saya kadum dan ingin mengikuti jejaknya sebagai seorang pengajar. yakni memadukan antara kondisi sosial budaya kedalam materi pelajaran. beliau tidak sama sekali mencekoki saya dengan ilmu yang sangat membosankan. tapi menghadirkan kodisi sosial-budaya untuk di pelajari. kita sempat belajar bagaimana para petani menanam kangkung di sawahnya. bagaimana mengunakan dan mengingat bahasa inggris riil kedalam proses belajar tersebut, mengingat kosa kata;  menanam, petani, kebun, sayur, air, tanah, kali, topi, ember dan lain-lain.
 
untuk semua yang sempat saya pelajari dari tangan-nya, saya cuma bisa mengucapkan: terima kasih, pak--sudah merelakan waktunya untuk saya bisa belajar dari sosok super.

ambon, 21 Februari 2013.

 

0 komentar:

Posting Komentar