catatan harian kecil

jum'at 11 mei 2012, pagi. kali ini kota ambon mulai bergeliat dari kemalasan yang berakar mejadi kota yang hidup kembali. anak-anak sekolahan lari berhamburan mengejar oto [mobil anggkot] yang sedari tadi terisi full, ibu-ibu dengan daster mereka mengantarkan anaknya ke TK sambil menyanyikan lagu: "disana senag, di sini senang, dimana-mana hatiku senang"... supir oto pun ikut hidup, ia bersiul-siul seperti melantunkan tembang romantis/ dan yang paling hidup dikota kecil ini adalah para pegawai pemkot [pemerintah kota] yang berani turun kejalan, keselokan, memungut sampah kota yang penuh dengan bungkusan-bungkusan air miniral, mie, kulit rokok, sisi rokok dan rumput-rumput liar yang mulai meninggi. semuanya di bersihkan habis.

nggak lama saya sudah ada di peepus wilayah. 10:12 WIT [waktu indonesia timur] saya memasuki gerbang dan... saya pun dibuat kaget! hampir seisi pegawai semuanya ada di luar, ada yang tertawa sampai terbahak-bahak, ada yang memangkas ruput ada yang lagi lesehan sambil menyantap roti sambil bercerita. luar biasa, pemandangan yang jarang saya temui diperpus wilayah. dan, dan, dan yang membuat saya lebih kaget bukan main adalah... sebuah pena yang tergeletak tepat diatas buku daftar pengunjung! lho, apa hebatnya?.

3 tahun saya menjadi pengunjung setia perpus wilayah dan selama itu pula saya tidak pernah melihat sebuah pena pun yang tergeletak di atas daftar pengunjung. malah pernah saya ditertawakan oleh penjaga, karna kehilangan pena di ruangan kelas, si penjaga bertanya: hahah, masak mahasisawa nggak punya pena, sih?. bayangkan man, 3 tahun saya menjadi pengunjung setia perpus! dan hari ini untuk pertama kalinya dalam sejarah, saya melihat dengan mata-kepala pena berada di atas daftar pengunjung. semula saya kira: nanti 30 menit lagi pena itu hilang tanpa jejak, atau ada pengunjung yang nyadar dan ambil penanya di lantai bawah! tapi, hari ini berbeda sobat. sampai saya keluar dari gedung itupun, pena itu masih tetap berada diatas daftar pengunjung. luar biasa!.