catatan harian kecil

Tinggal beberapa hari lagi Ramadan akan mendekap kita. Dan ia mencoba mengetuk hati kedermawanan, mengajari kita kembali belajar mengaji , dan Ramadan mendorong kita berbondong-bondong datang kemasjid memenuhi shaf-shaf untuk sholat, kita juga belajar menjadi manuia serba kekurangan dengan tidak makan sebutir nasipun, meneguk setetes air dan menjadi manusia lues untuk sabar dan tak mudah marah, tidak menggosip, menahan diri untuk membaca dan menonton hal-hal yang memancing gairah hormon testoteron.

Ramadan yang makin dekat ini, seumpama dengan pekatnya malam gelap gulita yang siap berganti dengan cahaya pagi dihari esok. Tapi tak jarang kita mewarnai awal menuju Ramadan ini masih dengan hal biasa!. Biasa mendukungkur padahal ada azan subuh telah memanggil , biasa melupakan Al-qur’an dan beranggapan nanti duluh kalau puasa datang baru membuka dan membaca qur’an. Pagi hari kita tidak diisi dengan duha yang indah, namun berganti dengan sajian berita ditv, Koran dan majalah dikala pagi menyapa.

Yah, Ramadan makin dekat saja sampai tulisan ini diposting pun Ramadan makin dekat.