peraturan: sandal jepit dan celena setengah tiang di larang masuk!
Rabu, 29 Februari 2012
0
komentar
1 maret 2012, pagi banget saat saya habis mandi dan merasa sangat segar dan siap menghadapi dunia ini. ada planing hari ini untuk ke perpus. masuk dengan samangat yang benggebu-gebu melewati puntu gerbang perpus, lalu masuk pintu utamanya. seperti biasa, mengisi biodata dan menitip sendiri bagpage di rak penitipan yang telah disediakan. saat hendak menuju ruangan. tiba-tiba, resepsionis mandangin saya dengan tampang dingin.
"hay bung, lain kali kalau mau datang ke sini jangan berpenampilan begitu, yah!" katanya dengan tampang tetap dingin, tanpa senyum. saya santai saja menanggapai apa yang dikata bapak ini. bagi saya, apa yang dia katakan merupakan ekspresi dari sikap dinginya.
"oh, gitu yah!, tapi saya cuma cepat-cepat doang kok" kata saya menghindar.
"tapi ini kantor, bung" nadanya mulai meninggi. saya sudah ancang-ancang untuk mengeluarkan jurus jitu. saya tersenyum dan bilang.
"ok!". sambil ngangguk tanda mengerti apa yang ia bilang.
hari yang menyenangka bisa melihat sisi lain dari orang lain. tetap semangat dan realistis melihat peraturan. ingat! saat seorang gelandangan ingin masuk ke perpus, maka hal terbaik adalah menuntun dia untuk segera masuk. bukan menghalanginya dengan menyuruh-nya pulang dan ganti baju. sikap buruk lewat aturan aneh itu, seharusnya di tinggalkan di bawah sandal jepit.
"hay bung, lain kali kalau mau datang ke sini jangan berpenampilan begitu, yah!" katanya dengan tampang tetap dingin, tanpa senyum. saya santai saja menanggapai apa yang dikata bapak ini. bagi saya, apa yang dia katakan merupakan ekspresi dari sikap dinginya.
"oh, gitu yah!, tapi saya cuma cepat-cepat doang kok" kata saya menghindar.
"tapi ini kantor, bung" nadanya mulai meninggi. saya sudah ancang-ancang untuk mengeluarkan jurus jitu. saya tersenyum dan bilang.
"ok!". sambil ngangguk tanda mengerti apa yang ia bilang.
***
saya merasa eneh, kenapa mesti pake sandal jepit dan celena setengah tiang di larang masuk! bukakah saat kita hendak masuk ke perpus itu artinya kita menginginkan untuk membaca, bukan show fastion di sana, kan?. sambil tesenyum menaiki anak tangga dan membawa dua buku tebal, saya masih saja tergelitik dengan sikap bapak itu. mungin maksudnya baik, tapi saya yang menanggapinya dengan sedikit main-main, makanya mukanya yang dingin itu terlihat semakin kusut. mungin beliau memiliki maslah di rumah, atau di lingkingan sosial, hingga lupa bahwa perpus tempat membaca dan belajar, bukan tempat fastion atau tempat yang kidu kita disamaka dengan para pegawai disana yang memenga harus tampil dengan kemeja/baju dinasnya.hari yang menyenangka bisa melihat sisi lain dari orang lain. tetap semangat dan realistis melihat peraturan. ingat! saat seorang gelandangan ingin masuk ke perpus, maka hal terbaik adalah menuntun dia untuk segera masuk. bukan menghalanginya dengan menyuruh-nya pulang dan ganti baju. sikap buruk lewat aturan aneh itu, seharusnya di tinggalkan di bawah sandal jepit.
salam pagi yang cerah
muhammad ali.
1 maret 2012 M
6 rabuil akhir 1433 H
0 komentar:
Posting Komentar